Kamis, 25 Juni 2015

Mesran Punya Blog / Mesran [dot]Net Tempat Pemograman

Mesran Punya Blog / Mesran [dot]Net Tempat Pemograman 

Apakah kamu tahu apa itu pemograman atau lebih dikenal bahasa Pemograman ? Jangan bingung teman- teman , karna saya akan membawa anda semua yang mau belajar maupun sekilas menambah ilmu pengetahuan,  ke website atau blogspot.com yang penuh dengan bahasa pemograman.
http://mesran.blogspot.com merupakan Website dimana Kita bisa belajar bahasa pemograman dengan berbagai Bahasa Pemograman contohnya (Bahasa C, Bahasa C++, Bahasa C#/C Sharp, Bahasa Pascal, Bahasa Visual(VB 6.0, VB.Net), Bahasa Java, Bahasa Delphi,maupun bahasa pemogramman yang terbaru atau marak – maraknya  yaitu Android).
Tau  caranya ? caranya gampang kok kalau mau mengaksesnya tingal kamu klik nama atau  tulis link  berikut ini http://mesran.blogspot.com atau kamu juga dapat mengunjungi website beliau di  http://mesran.net/ .  Maka anda akan langsung ditujukan ketempat  website yang penuh dengan bahasa pemograman.  Namun, sebelum anda langsung melihat program apa saja yang ada di website tersebut, sebaiknya anda perlu registrasi terlebih dahulu terutama bagi mahasiswa/mahasiswi yang menjadi anak didik beliau dikampus . Agar mudah untuk melihat tugas – tugas yang akan diberikan oleh beliau pada anda, anda cukup membuka link http://mesran.blogspot.com atau http://mesran.net/, maka apa yang anda cari akan tersedia dialamat link tersebut.
Website ini dibuat oleh seorang Dosen dikampus saya, Beliau selain menjadi Dosen, juga menduduki jabatan sebagai Ketua STMIK di kampus saya. Tidak lain orangnya yaitu Bapak Mesran, S.KOM., M.KOM yang mengajar di STMIK BUDIDARMA MEDAN.
Sekian informasi yang bisa saya share kepada teman-teman semua, semoga bermanfaat dan Terima Kasih.

Minggu, 14 Juni 2015

Metode (Analytical Hierarchy Process) AHP pada Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang  dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini  akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang  kompleks menjadi suatu hirarki. Hirarki  didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan  yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama  adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif.

AHP membantu para pengambil keputusan untuk memperoleh solusi terbaik dengan mendekomposisi permasalahan kompleks ke dalam bentuk yang lebih sederhana untuk kemudian melakukan sintesis terhadap berbagai faktor yang terlibat dalam permasalahan pengambilan keputusan tersebut. AHP mempertimbangkan aspek kualitatif dan kuantitatif dari suatu keputusan dan mengurangi kompleksitas suatu keputusan dengan membuat perbandingan satu-satu dari berbagai kriteria yang dipilih untuk kemudian mengolah dan memperoleh hasilnya.
AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah  dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :
1.    Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang  dipilih, sampai pada subkriteria yang   paling dalam.
2.  Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan    alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.
3.     Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

Tahapan yang dilakukan dalam metode AHP secara umum digambarkan pada Gambar 1.


 Gambar 1. Tahapan AHP


Tahap 1: Mendefinisikan struktur hirarki masalah

Permasalahan didekomposisi ke dalam bentuk pohon hirarki yang menunjukkan hubungan antara permasalahan, kriteria, dan alternatif solusi.

Tahap 2: Melakukan pembobotan kriteria pada setiap tingkat hirarki

Pada tahapan ini, seluruh kriteria yang berada pada setiap tingkat hirarki diberikan penilaian kepentingan relatif antara satu kriteria dengan kriteria lainnya. Penilaian tersebut menggunakan standar pembobotan Saaty dengan skala berkisar dari 1 hingga 9 dan kebalikannya. Keterangan mengenai skala tersebut dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Penilaian kepentingan relatif kriteriamenggunakan skala Saaty
Tahap 3: Menghitung pembobotan kriteria dan konsistensi pembobotan

Tahapan ini menghitung prioritas pembobotan dengan mencari nilai eigenvector dari matriks A.

Konsistensi AHP

Penilaian antara satu kriteria dengan kriteria lain tidak bisa sepenuhnya konsisten. Inkonsistensi ini dapat disebabkan oleh kesalahan memasukkan penilaian ke dalam sistem, kurangnya informasi, kurangnya konsentrasi, dunia nyata yang tidak selalu konsisten, atau model struktur hirarki yang kurang sesuai. Metode AHP mengijinkan terjadinya inkonsistensi penilaian kriteria, tetapi inkonsistensi penilaian tersebut tidak boleh melebihi nilai rasio konsistensi sebesar 10%.

Tabel 2 berikut ini menunjukkan nilai indeks acak untuk setiap matriks berorde 1 hingga 10:

Tabel 2. Nilai indeks acak (RI)

Orde
RI
1
0
2
0
3
0.52
4
0.89
5
1.11
6
1.25
7
1.35
8
1.40
9
1.45
10
1.49

Tahap 4: Menghitung pembobotan alternatif

Pada tahapan ini dilakukan pembobotan alternatif untuk setiap kriteria dalam matriks pairwise comparison. Proses untuk melakukan pembobotan alternatif ini sama dengan proses yang dilakukan untuk menghitung pembobotan kriteria.

Tahap 5: Menampilkan urutan alternatif yang dipertimbangkan dan memilih alternatif

Tahapan ini menghitung nilai eigenvector yang diperoleh pada pembobotan alternatif untuk setiap kriteria dengan nilai eigenvector yang diperoleh pada pembobotan kriteria. Hal ini dilakukan untuk menentukan pilihan dari alternatif yang tersedia. Jumlah nilai terbesar merupakan pilihan yang terbaik.